Inilah Novel Karya Anak Bangsa Yang Mendunia

Inilah Novel Karya Anak Bangsa Yang Mendunia – Para penikmat karya sastra, terutama novel tentu sudah tak asing dengan judul-judul yang akan kami bahas berikut ini. Namun, sebelum kita mulai membahas satu persatu judul novel tersebut. Kita akan membahas sedikit mengenai karya sastra yang telah mengangkat popularitas penulis Indonesia baik di level nasional maupun internasional.

Menilik sejarah novel itu sendiri, karya sastra pertama yang pernah dibuat berasal dari negeri sakura, Jepang. Dengan nama pena Murasaki Shikibu, wanita Jepang yang terlahir dari keluarga terpandang ini menulis tentang kehidupan pangeran Genji yang diberi judul ‘Genji Monogatari’ atau ‘Hikayat Genji’ bila di translate ke dalam bahasa Indonesia. dewa slot

Novel Karya Anak Bangsa yang Mendunia

Novel berisikan 54 bab dengan 1000 Halaman ini menjadi awal mula novel bergenre roman. Secara umum novel adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa naratif yang berisi kisah hidup seorang tokoh dan orang-orang sekitarnya  dengan menonjolkan watak atau karakter tokoh yang terlibat di dalam cerita.

Bagi kamu yang suka bereksplorasi dengan membaca. Novel bisa menjadi pilihan tepat. Nah, kami sudah merangkum daftar novel Indonesia terbaik yang wajib ada dalam koleksimu.

Bumi Manusia

Bumi Manusia merupakan novel karya sastrawan, Pramoedya Ananta Toer yang melegenda. Proses dibalik pembuatan karya sang maestro yang cukup rumit membuat Bumi Manusia menjadi karya spesial yang bisa menempati hati para pembaca.

Meskipun Bumi Manusia ini harus melalui jalan yang sulit untuk bisa dibukukan. Tetapi isi dari novel dalam Tetralogi Buru ini sukses memukau tak cuma pembaca Indonesia, akan tetapi menarik minat orang luar negeri pula.

Sejumlah penghargaan internasional serta Komentar Washington Post dan Newyork Times menjadi bukti bahwa Bumi Manusia adalah salah satu karya yang diperhitungkan dunia.

Kisah Bumi Manusia bercerita mengenai kisah perjalanan Minke, Anneliese dan Nyi Ontosoroh di tengah pergolakan situasi negeri jajahan. Dimana aturan dan kepentingan berhasil menciptakan konflik batin yang dapat membawa pembaca terhanyut bersama karakter para tokoh utamanya.

Laskar Pelangi

Laskar pelangi adalah buku pertama dari tetralogi karya penulis Andrea Hirata yang dirilis tahun 2005. Dan digadang-gadang sebagai novel terlaris sepanjang sejarah dengan penjualan mencapai lebih dari 500 ribu eksemplar. Film laskar pelangi yang diambil dari novel ini juga tak kalah sukses dari novelnya.

Bercerita mengenai 10 siswa yang bersekolah di SD Muhammadiyah yang ada di Belitung. Nilai-nilai positif yang ada dalam novel ini memang bisa membawa semangat pembaca. Di tengah problematik yang mendera para karakter dalam cerita.

Pembaca bisa merasakan spirit anak-anak dari tanah belitung. Tokoh Muslimah yang menjadi sosok guru bijaksana pun tak kalah mencuri perhatian. Nah, bagi yang sudah pernah nonton filmnya tapi belum membaca novelnya. Maka sebaiknya segera baca karya sastra Andrea Hirata ini.

Ronggeng Dukuh Paruk

Bagi para pecinta literasi, karya sastra yang satu ini mungkin sudah tidak asing. Novel karya Ahmad Tohari ini ditulis pada tahun 1982. Karya sastra ini pernah memperoleh penghargaan tahun 1995 di Southeast Asian Writer Award dan sudah diterjemahkan ke dalam 4 bahasa.

Novel buatan Ahmad Tohari ini meceritakan tentang cinta Srintil, penari ronggeng dan Rasus yang bekerja sebagai seorang tentara. Mengambil latar waktu tahun 60-an, novel ini berlatar di sebuah desa miskin dan kelaparan, yang dirundung dengan kebodohan bernama Dukuh Paruk.

Perjalanan cinta Srintil yang diwarnai dengan konflik yang terjadi pada masa itu menjadikan karya Ahmad Tohari wajib untuk dikoleksi para pecinta novel roman berlatar sejarah.

Lelaki Harimau

Lelaki Harimau merupakan novel kedua buatan Eka Kurniawan setelah cantik adalah luka. Novel yang banyak mendapat pujian ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pujian yang dialamatkan kepadanya tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.

Nama Eka Kurniawan seakan mengukuhkan diri sebagai salah satu sastrawan kebanggaan yang ada di Indonesia. Lelaki Harimau sendiri berkisah mengenai satu keluarga dengan permasalahan kompleks. Konflik antar para tokoh yang menarik, dibalut romansa terlarang dan motif tersembunyi membuat pembaca seakan terdorong rasa haus untuk menyelesaikan buku sampai pada halaman terakhir.

Maka, tak heran jika novel berjudul Lelaki Harimau ini menjadi salah satu novel terbaik yang harus ada dalam koleksi.

Novel Karya Anak Bangsa yang Mendunia

Cantik Itu Luka

Novel karya Eka Kurniawan ini diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota dan diberi judul ‘Bi Wa Kazu’, sementara di Inggris novel ini diterjemahkan oleh New Directions, New York. Sentra dalam cerita ini adalah tokoh Dewi Ayu, seorang wanita rupawan yang merupakan perpaduan antara darah Indonesia dan Belanda. Ia dipaksa oleh pelacur sampai akhirnya melahirkan tiga orang anak yang tidak diketahui siapa bapaknya.

Kecantikannya itu, diturunkan juga pada anaknya, tapi bukan bahagia yang ia rasakan, malah luka karena ketiga anaknya harus bernasib sama dengannya, dipaksa menjadi pelacur. Pada kehamilannya yang ke empat, Dewi ayu berharap agar anaknya kali ini memiliki rupa yang jelek, dan tuhan mengabulkannya. Bayi kecil itu kemudian diberi nama Cantik dan ia berharap nasib buruk tak menimpa anak bungsunya itu, tapi hal itu sulit dilakukan.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Novel karya Buya Hamka ini menceritakan mengenai cinta sepasang kekasih yang harus terhalang suatu aturan adat di tanah Minangkabau. Zainuddin merupakan seorang pemuda yatim piatu yang dianggap tak mempunyai suku atau nasab minang, sementara mendiang ayah-nya lah yang adalah asli orang Minang. Sedangkan itu Hayati merupakan orang asli minang dan keturunan bangsawan.

Aturan inilah yang kemudian membuat dua orang ini tak bisa bersatu. Sebenarnya novel ini ditulis pertama kali sebagai cerita bersambung dalam sebuah majalah yang dipimpin oleh Hamka sendiri. Selain dianggap sebagai karya terbaik Hamka, novel ini juga diterjemahkan dalam bahasa Melayu dan sejak tahun 1963 sudah menjadi bacaan wajib untuk siswa sekolah di Indonesia dan Malaysia.

Tetralogi Pulau Buru

Tetralogi Pulau Buru berisikan empat novel karangan Pram yang diterbitkan dari tahun 1980 – 1988. Dianggap membawa pesan Marxisme-Leninisme, novel inipun sempat membuat geger dan dilarang peredarannya untuk beberapa waktu. Terdiri dari buku Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca, buku-buku ini menggambarkan kejadian yang benar-benar terjadi pada saat awal kebangkitan nasional di Indonesia.

Keempat novel ini mengisahkan tentang kehidupan Minke, yaitu seorang pemuda pribumi yang mendapat pendidikan di sekolah Belanda. Sebenarnya, Minke adalah nama samaran dari seorang tokoh pers generasi awal di Indonesia, yaitu Raden Tirto Adhi Soerjo. Selain mengisahkan tentang Minke, novel ini juga mengangkat berbagai kejadian yang terjadi pada masa itu, termasuk diantaranya rekaman pengadilan pertama pribumi Indonesia (Nyai Ontosoroh) melawan keluarga suaminya yang merupakan Belanda totok.

Tetralogi Pulau Buru lebih dikenal oleh masyarakat internasional dengan nama The Buru Quartet. Novel ini pertama kal diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Max Lane. Selain itu, karya Pramoedya ini juga diterjemahkan dalam bahasa Russia oleh E. Rudenko.